Harus Tahu 7 Strategi Mentan Antisipasi La Nina yang Ganggu Musim Tanam

Harus Tahu 7 Strategi Mentan Antisipasi La Nina yang Ganggu Musim Tanam

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak badai La Nina terhadap produksi pertanian. Terlebih pada musim tanam ke satu (MT I) periode Oktober 2020-Maret 2021. La Nina yang sudah mulai menerjang sebagian wilayah Indonesia ini, memang menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat berimbas pada proses produksi pertanian. "La Nina itu, akan ada ancaman banjir, longsor, kegagalan panen pada daerah tertentu karena airnya banyak, dan ada gejala-gejala hama yang mungkin muncul karena banjir," ujar Syahrul dalam acara Penetapan Target Luas Tanam MT I secara virtual, Senin (26/10/2020).

Ia menjelaskan, ada 7 strategi Kementan untuk menghadapi ancaman La Nina. Pertama, menjalani mapping di seluruh wilayah rawan banjir, ditandai dengan wilayah zona merah merupakan rawan banjir. "Kita sudah terbiasa dengan curah hujan yang banyak, jadi tahu daerah yang langganan banjir. Untuk daerah merah itu akan sesuai apa, nah itu disiapkan sarana pendukungnya, bahkan mungin ada emergency banjir dipersiapkan untuk hal-hal sesuai ini," jelas dia. Strategi kedua adalah mengaplikasikan early warning system dan memantau semua informasi yang ada di BMKG. Dalam hal ini, Syahrul meminta untuk setiap pimpinan daerah dapat turut aktif meninjau perkembangan cuaca ke BMKG. Ketiga, dengan membentuk gerakkan brigade yang terdiri dari brigade La Nina (satgas OPT-DPI), brigade alsin dan tanam, serta brigade panen dan serap gabah kostraling.

"Brigade la nina harus siap setiap saat mulai dari sekarang," imbuh dia.

Lalu strategi keempat dengan pompanisasi in-out dari sawah, rehab jaringan irigasi tersier atau kwarter. Ini untuk kelancaran pembuangan air agar padi-padi yang mulai berisi tidak tergenang air. Kelima, dengan penggunaan benih tahan genangan, sesuai inpara 1 sampai 10, inpari 29, inpari 30, ciherang sub 1, inpari 42 agritan, dan varietas unggul lokal yang sudah teruji, Strategi keenam yakni asuransi usaha tani padi bagi yang sudah mendaftar dan bantuan benih gratis bagi yang puso. Serta ketujuh, perbaiki cara pascapanen dengan menggunakan dryer atau pengering dan RMU. "Jadi kita tidak boleh kalah dengan alam," pungkas Syahrul.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman

Comments

Popular posts from this blog

Info Terkini, Rilis Laporan, Kemenkeu Catat Belanja Pajak 2019 Capai Rp 257,2 Triliun

Wow! Kaleidoskop 2020: Saat Pasar Modal Indonesia Perlahan Bangkit dari Keterpurukan Setelah Diterpa Corona

Paling Baru, Ini Alasan RI Pilih Calon Vaksin Covid19 Buatan Sinovac