Harus Tahu Mentan Sebut Tanaman "Janda Bolong" Diminati di AS dan Eropa

Harus Tahu Mentan Sebut Tanaman "Janda Bolong" Diminati di AS dan Eropa

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tanaman hias asal Indonesia banyak diminati oleh negara lain.

Salah satu tanaman hias yang saat ini diminati oleh negara lain, yakni janda bolong.

Menurut dia, peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendongkrak ekspor Indonesia ke luar negeri.

“Banyak sekali kembang-kembang negara tropis sesuai kita yang diminati di Amerika dan Eropa. Salah satunya Janda Bolong. Ini paling terkenal sekarang, harga satu potnya Rp 3 juta,” ujar Syahrul dalam webinar, Senin (30/11/2020).

Syahrul pun menargetkan dapat meningkatkan tiga kali lipat ekspor komoditas asal Indonesia.

Atas dasar itu, dia akan petakan daerah-daerah mana saja yang mempunyai produk unggulan.

“Oleh karena itu kami akan bicara daerah-daerah mana saja yang siap ekspor, di situ kita konsentrasikan. Komoditas apa yang siap ekspor dan ada integratornya, ada pembelinya di luar,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pandemi membuat banyak orang mencari kegiatan baru guna mengurangi rasa penat. Salah satunya adalah berkebun.

Untuk diketahui, salah satu jenis tanaman yang sedang tren adalah Monstera Adansonii Variegata atau yang lebih dikenal dengan sebutan Janda Bolong.

Harganya pun fantastis, dapat hingga ratusan juta rupiah.

Salah satu penjual tanaman ini, Josh (30) mengatakan, untuk jenis ini, bibit tanaman dijual paling murah seharga Rp 2 juta-Rp 3 juta.

Setelah beberapa waktu, bibit tanaman yang tumbuh dengan baik dapat dijual hingga Rp 5 juta.

Josh menceritakan, pada awalnya, monstera merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup langka di Indonesia.

Namun ungkapan lain mengapa monstera booming di masyarakat lantaran adanya cerita mengenai seorang petani di daerah Bogor yang berhasil menjual tanamannya kepada orang Jepang dengan harga hingga Rp 120 juta.

"Tadinya monstera jenisnya masih sangat langka di Indonesia. Nah dia punya jenis Variegata. Kemudian ada orang Jepang beli tanamannya sekitar 120 juta, hanya 6 daun," kata Josh kepada Kompas.com, Rabu (30/9/2020).

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Comments

Popular posts from this blog

Info Terkini, Rilis Laporan, Kemenkeu Catat Belanja Pajak 2019 Capai Rp 257,2 Triliun

Wow! Kaleidoskop 2020: Saat Pasar Modal Indonesia Perlahan Bangkit dari Keterpurukan Setelah Diterpa Corona

Paling Baru, Ini Alasan RI Pilih Calon Vaksin Covid19 Buatan Sinovac