Cari Tahu, Pemeliharaan Rampung, Lapangan Banyu Urip Tambah Produksi 450.000 Barrel Minyak

Cari Tahu, Pemeliharaan Rampung, Lapangan Banyu Urip Tambah Produksi 450.000 Barrel Minyak

ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) telah menyelesaikan proses planned shutdown Central Processing Facility di Lapangan Banyu Urip.

Pemeliharaan tersebut selesai dalam kurun waktu 7 hari, atau dua hari lebih cepat dari dari rencana awal. Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Susana Kurniasih mengatakan, dengan percepatan proses planned shutdown, maka saat ini Lapangan Banyu Urip siap untuk berproduksi kembali. “Dalam kurun waktu lebih cepat 2 hari dari jadwal, akan berpotensi menambah produksi 450.000 barrel minyak,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020). Penambahan produksi tersebut dinilai menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam APBN-P 2020.

“Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat kami optimalkan,” kata Susana.

Susana menambahkan keberhasilan ini tidak lepas dari excellence shutdown handling yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada ditengah pandemi Covid-19 yang berakibat pada pembatasan kerja. “Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi,” ujarnya. Sementara itu, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N Alam menyebutkan bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada WP&B (Work, Program & Budget), dan tidak berpengaruh kepada target produksi. “Fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220.000 barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru,” katanya. “Saat ini, kami berfokus pada stabilitas operasi dan kembali secara bertahap meningkatkan produksi normal sambil memastikan keamanan dan keandalan operasi,” ucap Azi.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Comments

Popular posts from this blog

Info Terkini, Rilis Laporan, Kemenkeu Catat Belanja Pajak 2019 Capai Rp 257,2 Triliun

Wow! Kaleidoskop 2020: Saat Pasar Modal Indonesia Perlahan Bangkit dari Keterpurukan Setelah Diterpa Corona

Paling Baru, Ini Alasan RI Pilih Calon Vaksin Covid19 Buatan Sinovac